Terkadang ada yang tak bisa kita pahami dari diri kita seperti hal nya saat kita sedang jatuh cinta , kita selalu menutupi perasaan bahwa kita tidak sedang jatuh cinta. Hal yang paling aneh adalah ketika kau merindukan yang tak sepentasnya kau rindukan.
Dia yang sudah menjadi milik orang lain dan orang itu adalah sahabatmu sendiri. Kau menyimpan rasa dengan kekasih sahabatmu, perasaan itu tanpa kau sadari datang begitu saja tanpa kau mengundangnya untuk datang ke hatimu.
Awalnya kau hanya mengira ini hanya bentuk perhatian yang diberikan seorang teman kepadamu tapi lama kelamaan kamu merasakan ada yang tertanam indah dari perhatian itu. Seperti yang ku alami saat ini , aku menaruh hati dengan kekasih sahabatku , dia dila teman bermain ku dari kecil sampai sekarang kami sudah duduk di bangku SMA .
Dika adalah pacarnya dila sudah 6 bulan mereka menajlin kasih . Akupun cukup mengenal Dika, kebetulan dia adalah teman SMP ku dulu. Dika sering memberi perhatian kepadaku, awalanya aku hanya menganggap perhatian ini hanya sebatas perhatian seorang teman. Aku baru putus dari vikri cwok yang sudah 1 tahun menemani hari hari ku, cwok yang membuat aku bahagia dan sekaligus dia juga yang menyakitiku.
Vikri menyelingkuhiku, aku tidak menyangka kenapa vikri setega ini kepadaku. Aku memergoki vikri dengan cewek itu di cafe yang sering aku datangi dengan vikri. Aku yang mutusin vikri, awalnya sulit buat jalani hari hari tanpa vikri maklum saja hampir tiap hari kami bersama.
Dika melihatku menangis di sela sela dia menemui Dila dirumahku, dia menanyakan kenapa aku menangis, aku hanya terdiam membisu tanpa sepatah katapun kebetulan Dila lagi pergi ke kamar mandi. Setelah kejadian itu Dika semakin perhatian kepadaku didalam hatiku aku menganggap mungkin dia kasihan kepadaku.
Aku selalu merasa kesepian dengan hari hariku , Dila tidak bisa menemaniku akhir akhir ini , dia lagi keluar kota mengikuti seminar menarinya. Dila adalah salah satu siswi berbakat di sekolahku, kepiawaiannya menari membuatnya selalu menjadi siswi yang di pilih untuk mengikuti seminar menari.
Dika menelpon mengajak bertemu, awalnya aku menolak ajakannya masak sih aku jalan sama pacar sahabatku sementara dia lagi di luar kota. Tanpa ku duga tenyata Dika sudah meminta izin dengan Dila untuk mengajak ku jalan alasannya sih buat ngehibur aku.
Dari kejadian itu aku semakin dekat dengan dika, aku nyaman ketika berbicara dengan dika. Aku sadar apa yang kami lakukan ini sangat salah tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku bahwa aku bahagia saat bersama dika, dia bisa membuatku lupa dengan Vikri si cwok brengsek yang pengen banget di musnahin. Malam minggu dika ngajak aku buat jalan bareng dia tanpa dila mengetahuinya, entah mengapa aku tidak bisa menolak ajakan itu. Di cafe "cinta" tempat biasa aku dan vikri dulu. Aku tiba tiba mengingat sosok vikri kembali, aku rindu dengan sosok nya.
Rindu bukan berarti ingin kembali tapi hanya mengingat sosok orang yang kita anggap segalanya dulu. Aku melamun mengingat kejadian indah disini seketika air mataku pun menetes, Dika memandangiku dengan tatapan hangat yang aku sulit ku artikan "kamu tau gak kenapa aku ngajak kamu kesini ?" " kenapa dik ? kamu ingin membuatku mengingat vikri padahalkan kamu tahu tentang kenanganku di cafe ini" " Di tempat ini dulu kamu sering menghabiskan waktumu dengan dia tapi sekarang kamu akan menghabiskan waktumu denganku disini"
"Aku tidak mengerti dengan ucapan dika. maksud kamu apa sih dik?" " sebelumnya aku minta maaf ya za " dia memanggilku dengan sapaan akrabku "Za" "kenapa kamu minta maaf dik? " "Maaf aku jatuh telah jatuh cinta kepadamu" "seketika kau terdiam mendengar ucapannya" " sebenarnya aku sudah lama mengagumimu bahkan dari kita masih SMP dulu, tapi aku tidak pernah berani untuk mengungkapkannya karna aku tau kamu selalu menganggapku hanya teman.
Tapi kali ini aku memberanikan diri buat bilang ke kamu, aku sayang kamu Za " "Kamu gila ya dik? jadi Dila gimana? dia sahabatku mana mungkin aku menyakitinya" " Aku tau Za tapi gak bisa nutupin perasaan ini lagim aku tau apa yang kita lakukan ini salah" "aku berpikir cukup lama untuk menjawab pertanyaan dika" "kenapa kamu diam aja Za?" "Entah setan mana yang mampu menggodaku sehingga aku mau menerima cintanya dika .
3 bulan sudah aku menjali cinta diam diam sama dika , kami seperti tidak ada hubungan kita di depan dila. Tiba tiba henphone ku berdering jam 12 malam pas aku melihat panggilan dari dila, akupun mengangkatnya"ada apa dil?" "ternyata gini cara kamu balas semua kebaikan aku?" " aku tidak mengerti dengan maksud dila.
Kamu ngomong apa sih dil ? " aku ngomongin tentang hubungan kamu sama dika" "hubungan apa sih dil ? aku mencoba mengelak dari tuduhan dila" " udahlah gak usah berpura pura aku tau semua kok" "maafin aku dil , aku gak maksud begitu sama kamu" " kamu tega ya Za ternyata kamu mandang pertemanan kita hanya sebatas lelaki" "aku hanya terdiam dengan semua yang di katakan dila, dila mematikan telponnya.
Aku langsung menelpon Dika , hanya butuh sekali panggilan dika langsung menganggkat telpon ku. Aku belum menyampaikan sepatah katapun dika sudah tau maksud dan tujuanku menelponnya." Kalau kamu tanya siapa yang mengatakan ke dila tentang hubungan kita ya aku yang mengatakannya" " aku kaget dengan ucapan dika. kamu tidak sedang bercanda kan dik?" " sudah Za mau sampai kapan lagi kita menutupi ini, aku minta maaf sebelumnya belum minta persetujuan kamu buat bilang ke dila ".
Setelah kejadian itu dila menjauhiku dan dika, aku kehilangan sosok sahabat yang baik seperti dila tapi aku juga tidak mau kehilangan dika. Tiba tiba dila datang kerumahku saat aku bersama dengan dika , aku sangat kaget. "ada apa dil? maaf ya dengan apa yang kamu lihat" " emang aku gak boleh kerumah kamu lagi ya za?" ' bukan begitu dil tapikan..." " sudahlah lupakan saja , aku baru sadar aku gak bisa maksain dika buat sayang sama aku, aku minta maaf ya sama kalian berdua ". Aku memeluk erat dila. Aku teharu dengan sikap dila, kami kembali seperti dulu lagi tapi sekarang bedanya aku yang jadi pacar dika.